Oleh : Jaiman
Bulan Mei 2009 Forum Komunikasi Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jawa Madura mengeluarkan fatwa haram bagi facebook (fb), yaitu situs jejaring sosial paling kondang saat ini. Dalam fatwa ini dijelaskan bahwa fb adalah haram apabila digunakan untuk perbuatan melanggar norma dan ajaran Islam, seperti chatting dengan orang lain yang bukan muhrimnya, mencari jodoh dan pasangan, dan pacaran.
Pada saat fatwa ini direlease di Pompes Lirboyo-Kediri langsung menuai kritik tajam. Hampir semua lapisan masyarakat mengecam sebagai fatwa mubazir yang tidak berdalih. Komen yang berkembang di fb mengalir deras tak terbendung seperti air bah. Hampir semua orang mengkritisi sebagai fatwa sia-sia, fatwa mengada-ada. Itulah sikap sebagian besar pengguna dunia maya pada waktu itu.
Bagaimana kalau kemudian fb makan korban seperti sekarang? Di Tanggerang awal Februari lalu seorang gadis ABG 14 tahun dinodai oleh seorang pemuda usia 22 tahun. Keduanya berkenalan via fb kemudian saling tukar no ponsel dan dilanjutkan “copy darat”. Dari temu muka inilah kemudian keduanya saling kenal dan berakhir dengan penodaan oleh si teman lelakinya. Selasa 16 Februari 2010, di Jakarta seorang gadis 13 tahun menghilang dari rumah setelah berkenalan dengan pemuda melalui fb. Di Tanjung Pinang, Kep. Riau empat siswa SMA di dikeluarkan dari sekolah gara-gara menghina guru ketrempilan lewat fb. Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak perilaku menyimpang yang dilakukan oleh facebooker.
Apa yang salah dengan facebook? Fb adalah alat, hanya sebatas alat yang membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Fb sama dengan jenis alat-alat yang anda gunakan saat ini seperti ponsel, komputer, software komputer, TV, radio, sepeda motor, mobil, pesawat dan jenis alat lainnya. Semua alat-alat yang saya sebutkan di atas memberikan kemudahan sesuai dengan kebutuhan manusia, demikian juga dengan fb. Fb memberikan banyak kemudahan yang sebelumnya tidak ada. Kalau anda adalah pengguna fb yang bertanggung jawab pasti merasakan manfaat yang luar biasa. Fb mempertemukan anda dengan teman, saudara, keluarga dan siapapun yang terpisah jarak dan waktu. Semuanya menjadi mudah dengan fb. Pertama saya menggunkan fb tidak menyangka kalau saya dipertemukan dengan teman-teman lama waktu di SMA dan kuliah. Saya sangat surprise, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan.
Beberapa waktu lalu pasti anda melihat betapa hebatnya pengaruh fb pada kasus hukum pencemaran nama baik yang dituduhkan Rumah sakit Omni Internasional kepada Prita Mulyasari. Untuk mensupport Prita, para facebooker meluncurkan program “coin Untuk Prita”. Dengan kegigihan para facebooker program ini mampu mengumpulkan coin dari seluruh penjuru negeri hingga ratusan juta. Setelah itu, fb dijadikan oleh banyak orang untuk menggalang dukungan untuk program sosial dan sejenisnya. Misalnya yang dilakukan oleh seorang ibu di Semarang yang memanfaatkan jaringan fb untuk mendapat dukungan financial bagi bayinya yang menderita penyakit lever dan harus melakukan transpalantasi hati. Prorgam ini akhirnya mendapat perhatian masyarakat luas dan dukungan pemerintah. Itulah manfaat nyata yang tidak bisa kita pungkiri sebagai jasa dari jejaring sosial facebook.
Kalau saya buat analogi, fb seperti sebuah alat yang diciptakan manusia dengan dua sisi yang sama-sama tajamnya. Sisi pertama nyata-nyata memberikan manfaat luar biasa. Fb ibarat sebilah pisau bermata ganda, satu sisi bisa dimanfaatkan untuk mengupas buah, memotong sayur dan seterusnya. Artinya sebilah pisau adalah alat yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang memegangnya. Hal sebaliknya akan membawa bencana apabila sebilah pisau jatuh di tangan seorang perampok. Dengan sebilah pisau yang tajam seorang perampok dapat melukai orang-orang baik yang ada di sekitar kita. Sebilah pisau juga sangat berbahaya apabila dipegang oleh anak kecil yang tidak memahami bahayanya. Bisa jadi dia akan terluka karena tidak tahu sisi manfaat dan bahayanya.
Bagaimana supaya fb dapat memberikan manfaat maksimum dan meminimalkan dampak negatifnya? Mudah saja, kalau dilihat dari kasus kasus korban fb yang rata-rata berusia belia, ada kemungkinan mereka adalah korban tren. Anak-anak kita tidak memahami manfaat dan bahaya fb, akibatnya mereka menggunakan fb tidak proper dan membahayakan dirinya sendiri. Anak-anak kita terlalu dini diperkanalkan dengan gadget canggih dan pirantinya sementara mereka tidak mendapatkan pemahaman yang cukup.
Lihatlah bagaimana semua gadget yang saat ini dipasarkan sangat gencar menyediakan fitur fb, bahkan gadget murahan seharga Rp 300 ribuan sudah menyediakan fasilitas fb dan chatting. Anak usia belasan dibelikan ponsel bagus mutakhir tanpa kontrol. Inilah fenomena orang tua jaman sekarang.Teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini juga tidak diimbangi oleh pengetahui orang tua tentang teknologi komunikasi..
Untuk menghindari dampah negatif fb pada anak-anak kita, inilah beberapa alternatif yang saya tawarkan:
- Sebagai orang tua, anda wajib tahu seluk-beluk fb dan jejaring sosial lainnya yang sedang tren, misalnya twitter, myspace, dan friendster. Orang tua tidak boleh ketinggalan informasi mutakhir, orang tua harus melek teknologi.
- Terlibat di dalam jaringan ini. Ada baiknya apabila anda sebagai orang tua memeriksa secara berkala situs fb anak anda. Tujuannnya adalah untuk mengetahui secara garis besar aktivitas apa saja yang dilakukan oleh anak-anda dan siapa saja teman-temnnya di dunia maya.
- Batasi waktu ber on line sesuai dengan jadwal kegiatan dan tugas sekolah. Jangan biarkan anak anda lepas kontrol dan menghabiskan waktunya di hanya ber-fb ria. Anda harus mengingatkan dia untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah.
- Berikan kepercayaan kepada mereka dengan tetap memberikan kontrol terbatas. Walaupun anda adalah orang tua mereka, tidak mungkin akan mengawasinya 24 jam setiap hari. Oleh sebab itu anda perlu memberikan ruang kepercayaan yang cukup agar mereka dapat berekspresi secara sehat dan nyaman. Kalau anda percarya kepada dia, ada kemungkinan dia akan terbuka dengan aktivitas nya di dunia maya. Ini lebih baik dari pada anda selalu curiga, karena kecurigaan yang berlebihan akan menimbulkan resistensi. Inilah awal dari perilaku tertutup anak terhadap orang tuanya. Apa akibatnya? Fatal. Inilah masalah yang sedang dialami oleh kebanyakan anak-anak kita.
Penulis adalah pemerhati sosial tinggal di Surabaya
Filed under: Berita, Keluarga, Motivasi | Tagged: Berita, Hikmah | 1 Comment »