FRANCHISE

Oleh : Jaiman SE MM

Dosen Luar biasa Universitas Coputra Surabaya

Apakah franchise pilihan yang tepat dagi anda? Sebelum anda menetapkan pilihan mari diskusi dengan saya tentang franchise. Ada apa dibalik black box franchise? Apakah franchise adalah bisnis yang prospek? Bagaimana cara mendirikan franchise? Produk apa saja yang cocok di-franchase-kan? Tujuannya untuk meninjau lebih mendalam tentang keunggulan dan kelemahan bisnis ala franchise. Dengan demikian anda bisa mengambil keputusan yang paling maksimal.

Apa yang dimaksud franchise? Adalah sistem merketing dimana pemilik franchise (franchisor) memberikan hak kepada pembeli franchise (franchisee) atas produk/jasa dengan membayar fee, royalty, patent dan seterusnya sesuai dengan perjanjian diantara mereka.

Contoh franchise, indomaret, alfamaret, the poci, bakpao cik yen, Soto Wawan, Primagama, apotek K24 dan masih banyak yang lain. Mulai dari modal 5 jutaan sampai dengan satu miliar bisa anda pilih tergantung dari modal yang anda miliki.

Pada umumnya, franchise dipilih para pemula yang hendak belajar bisnis. Bisnis bukan teori, bisnis harus take action. Take action memberikan pengalaman berharga.

Bagaimana cara memilih franchise yang baik?

Karena banyaknya franchise yang bermunculan, anda harus melakukan evaluasi yang mendalam. Anda perlu melakukan beragam cara supaya franchise yang anda pilih benar-benar handal. Bagaimana caranya?

Mulai dari diri sendiri, antinya franchise yang anda pilih adalah bidang yang anda sukai. Misalnya kalau anda menyukai pendidikan alternatifnya Primagama, Ganesha Operation dan seterusnya. Mengapa bidang tersebut serasi dengan kesukaan? Karena kegemaran bisa memupuk rasa passion, ketulusan hati dalam bekerja. Passin juga memacu pikiran dan tenaga bekerja maksimal, kerja keras berpikir cerdas. Sesuaikan dengan kecukupan modal anda. Berapa modal yang anda siapkan, sepuluh juta, dua puluh juta, atau satyu miliar? Tinggal pilih sesuai kocek.

Pahami produknya. Pastikan anda paham dengan produk dari franchise yang anda beli. Memahami produk bukan hanya cara membuat, komposisi bahan atau cara penyimpanan. Mengenal produk juga berarti anda memahami karakter pasar dan konsumennya, produk pesaing dan susbtitusi.

Masalah pada franchise

Masalah terbesar yang dihadapi produk franchise adalah agency problem. Agency problme adalah masalah yang muncul karena terpisahnya antara pemilik dan managemen.  Terpisahnya antara franchisor sebagai pemilik dan franchasee sebagai orang/badan yang diberi kuasa untuk mengelola usaha tidak selalu menjalankan bisnis sesuai dengan franchisor. Pada umumnya ada kepentingan pribadi yang muncul dari franchasee.

Untuk mengantisipasi atau mengontrol ageny peroblem tersebut franchisor bisa melakukan kontrol quality yang berkesinambungan. Beberapa franchase dijadikan satu pengelolahannya dengan franchisor, misalnya minimarker Indomaret dan Alfamart. Franchasee tidak memiliki kewenangan mengelola franchase-nya melainkan dikendalikan langsung oleh franchasor.

Imitasi adalah problem yang tidak kalah seriusnya. Imitasi dari franchise terhadap produk franchise menjadi tantangan yang besar.franchase yang mudah diimitasi oleh franchase akan segera diimitasi kemudian dia akan mendirikan produk imitasinya. Kasus ini umumnya banyak terjadi pada franchise makanan dan minuman cepat saji, misalnya kebab, burger, donat, the, dawet dan lain lain. Franchise membeli license hanya dijadikan sebagai proses pembelajaran, setelah tahu dia akan membuka produk imitasinya atau jadi follower.

AKUISISI DOT COM PALING SPEKTAKULER DI INDONESIA

oleh : Jaiman.

Dosen Luar biasa Universitas Ciputra, Surabaya

Detik.com didirikan oleh Budiono Darsono Juli 2008. Detik adalah media berita online yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia. Saat ini hits detik dot com mencapai 2.5 juta per hari. Tentu ini adalah kunjungan yang sangat besar. Oleh sebab itu tidak heran kalau detik menjadi media iklan online paling diburu di Indonesia

Karena jumlah pengunjungnya yang sangat banyak itulah, halaman detik dipenuhi dengan iklan. Bukankah ini adalah bagian dari tujuan bisnis? Setiap ada peluang harus dimanfaatkan dengan maksimal. Bagaimana dengan pendapat pengunjung? Tentu saja dengan banyaknya iklan para netter mania merasa tidak nyaman. Space iklan yang memenuhi halaman detik adalah kritik paling banyak dilontarkan kepada detik dot com. Toh, demikian detik tetap disukai? Makin dikritik makin ngetop, semakin dibenci tambah melekat di hati

Dari mana detik mendapatkan penghasilan? Iklan. Di depan telah ditegaskan bahwa space iklan (ads apace) di detik cukup besar, bahkan mencapaii 30 persen. Pertama klik detik, anda langsung disambut iklan besar pop up. Di samping kanan atas bermunculan iklan yang bejibun. Pokoknya  detik seperti koran Jawa Pos yang 25% halamannya diisi iklan. Tapi ingat, itu yang menyebabkan detik tetap eksis. Walaupun banyak dikritik detik tidak merubah penampilannya, mengapa? Sekali lagi, iklan adalah nafas detik.com

Dalam beberapa diskusi dan seminar entrepreneurship yang digelar, Budiono memberikan tips sukses detik. Menurut Budiono tips suksesnya adalah ATM, yaitu amati, tiru dan modifikasi. Oleh sebab itu Budiono menekankan kepada entrepreneur muda untuk melakukan tiga tips-nya dan dapatkan “sukses ala detik dot com”.

Agustus 2011 detik.com (PT Agranet) diakuisisi oleh Para Group dengan kapitalisasi mencapai USD560 juta atau 520 milliar rupiah.  Dengan akuisisi ini berarti 100 persen saham detik.com berpindah managemen dan menjadi bagian dari Para Group. Para adalah group bisnis yang dimiliki oleh Chairul Tanjung (CT) yang memiliki media TransTV, Trans7, Bank Mega dan Carrefour Supermarket.

Dibanding dengan akuisisi Youtube oleh Google yang mencapai USD1.65 miliar, akuisisi detik cukup membelakkan mata kita, apalagi untuk ukuran perusahaan dot com di Indonesia, Ini adalah akuisisi spektakuler karena belum ada media dot.com yang nilai kapitalisasinya mencapai angka tersebut.

Hampir setahun sejak diakuisisi detik tidak menunjukkan perubahan yang berarti, tetapi dengan keunggulan backward and forward integration dalam Group Para, detik bisa melakukan face off. Apa yang akan terjadi dengan detik pada masa yang akan datang? Kita tunggu…

Surabaya, 11 Juli 2012

Penulis adalah Dosen Luar biasa Universitas Ciputra Surabaya.