Oleh : Jaiman
Pemahaman kita terhadap orang lain ternyata sangat terbatas. Apa yang kita lihat di bangku sekolah tidak menunjukkan prestasi seseorang. Boleh saja kita menilai seorang anak yang moncer prestasi akademisnya akan menyongsong masa depan cemerlang. Tetapi keyakinan ini tidak selalu “come true”. Prestasi akademis hanya sebagian saja dari indikator prestasi yang dimiliki seseorang, karena ketrampilan anak bisa dibedakan menjadi 8 macam. Dr. Howard Gardner, seorang psikologi dari Universitas Harvard, AS, mengemukakan teorinya bahwa kecerdasan tidak terpatri di tingkat tertentu dan terbatas saat seseorang lahir. “Setiap orang mengembangkan kecerdasan dengan beragam cara yang dikenal dengan multiple intelligence”. Gardner menemukan delapan kecerdasan, yaitu cerdas bahasa, cerdas logika/matematika, cerdas visual-spasial, cerdas musik, cerdas gerak, cerdas alam, cerdas sosial, dan cerdas diri. Setiap orang berpotensi memilikinya, namun perkembangannya berbeda-beda
Bagaimana dengan anak anda, teman sekantor, tetangga dan siapapun yang kita temui? Jangan sekali-kali kita menjatuhkan prasangka yang didasarkan pertemuan singkat. Misalnya anda bertemu dengan seseorang yang perawakannnya kecil dan agak kumal. Prasangka otak kita sering kali menjustifikasi. “Orang ini paling banter tukang becak, tukang banguan, sopir angkot dan sejenisnya”. Jarang pikiran kita mengatakan siapa dia? Kalau memang belum kenal, biarkan dia melakukan aktivitasnya dan biarkan pikiran anda bebas berpikir lain yang lebih produktif.
Prasangka yang berlebihan juga menyebabkan pikiran kita jadi terbebani. Kalau saja beban ini tidak ada pasti, pikiran kita lebih clear. Inilah yang akan membawa langka hidup makin lancar. Ibaratnya kendaraan yang makin banyak membawa beban, tentu makin beratlah perjalannya. Jadi jangan bebani hidup anda dengan prasangka yang tidak perlu. Please feel free dan langka anda makin mudah, ringan dan lincah.
Filed under: Motivasi | Tagged: Motivasi | Leave a comment »